Selasa, 22 Januari 2008

BBM Generasi Kedua

Dalam Konferensi Dunia Biomassa untuk Energi dan Perubahan Cuaca yang kedua tahun 2003 di Roma, Italia, Volkswagen-Exxon Mobile menyebutkan bahwa berdasarkan jenis bahan bakar dan otomotif yang akan mendominasi pasar, dunia akan dihadapkan pada empat generasi bahan bakar transportasi. Generasi pertama adalah generasi Bahan Bakar Minyak (BBM) berbasis petroleum (minyak bumi) yang diperkirakan akan mendominasi hingga tahun 2010. Generasi kedua, BBM mix atau campuran antara BBM terbarukan dan BBM petroleum yang saat ini sedang dikembangkan, diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2050. Masa ini ditandai dengan komersialisasi bioetanol (pengganti minyak bensin) dan biodiesel (pengganti minyak petro-diesel). Generasi ketiga adalah generasi BBM terbarukan Advance Synthetic Fuel, seperti Flash Pyrolysis Oil (bio-oil), Fisher Tropsch (FT) Methanol, dan Hydrothermal Upgrading Oil (HTU). Selain teknologi pembuatannya lebih sulit, biaya untuk memproduksinya lebih tinggi. Produk ini baru akan ekonomis pada kisaran tahun 2050 - 2100. Setelah itu, ketika minyak bumi benar-benar habis (setelah tahun 2100), hidrogen (sebagai generasi keempat) akan menjadi andalan, mengingat bahan ini memiliki nilai kalori yang tertinggi (143 MJ/kg) di antara sumber energi lainnya. Nilai kalori 1 liter hidrogen setara dengan empat kali nilai kalori 5 liter bensin atau 4 liter diesel. Pertanyaannya, siapkah kita menyongsong era tersebut? Dimana kesiapan kita saat ini?

Minggu, 20 Januari 2008

Etanol, Bahan Bakar Masa Depan

"Ethyl alcohol will be 'the fuel of the future'. The fuel of the future is going to come from fruit like that sumach out by the road, or from apples, weeds, sawdust-almost anything.... There is fuel in every bit of vegetables matter that can be fermented. There's enough alcohol in one year's yield of an acre of potatoes to drive the machinery necessary to cultivate the fields for a hundred years."
- Henry Ford, 1825

Penggunaan alkohol sebagai bahan bakar mobil sebenarnya telah lama dikenal. Pada tahun 1880-an Henry Ford membuat mobil quadricycle dan menyusul pada tahun 1908 muncul mobil Ford dengan alkohol sebagai bahan bakarnya. Namun seperti halnya biodiesel yang terbuat dari minyak kacang tanah (Arachis hipogaea) yang diperagakan tahun 1898 oleh Rudolf Diesel, penggunaan biofuel kurang ditanggapi pada dekade lalu karena petrofuel yang murah dan melimpah. Namun kini, tampaknya kita harus meningkatkan fungsi fuel extender dari biofuel termasuk melalui penggunaan alkohol, karena kandungan petrofuel yang makin menyusut.